Rabu, 10 September 2014

Catatan Diakhir Perjalanan untuk Anak-Anak Matahariku

Aulia Mega, Anakku terkasih
Kenapa suara ayah meninggi ketika kamu tak lulus matakuliah praktikum Fisika? Maaf,.. ayah terlalu memasang target tinggi. Kamu ga,.. yang berlatar jurusan Ilmu Sosial IPS di SMA kemudian meneruskan ke jurusan Teknik di Perguruan Tinggi Negeri pula,.. membawa harapan ayah melambung terlalu tinggi. Ayah menyangka, dengan test IQ yang baik ketika test masuk bisa membuatmu mampu meraih IPK tinggi. Nak,.. IPK 3 terlalu kecil di jaman sekarang. Dimana IPK dan Nilai dari Dosen seringkali menjadi lelucon belaka bagi dosen dan mahasiswa yang serius. Ayah ingin, mega serius ditempat mega sekarang, jangan setengah-setengah! Yang lebih membuat ayah marah, kamu tak lulus hanya gara-gara dosennya malas masuk kelas lalu kehadiranmu taj cukup? Aturan dan dosen model apa itu? Semoga ayah dan ibu tak seperti itu nak :'( Yang kedua, ayah juga marah kau diam saja diusir dari kelas hanya karena teman sekelompok tak bisa jawab pertanyaan dosen. Jikapun iya harus bekerja sama, apa ukurannya? Dan hasilnya angka kehadiramu jadi makin berkurang. Nak,.. ayah tak mengajarimu untuk marah-marah dan kualat pada dosenmu. Tapi ayah juga merasa tak pernah mengajarimu jadi penakut! Nak,.. beranilah untuk bicara bahwa sesuatu itu benar, jika benar. Dan takutlah berbicara membenarkan sesuatu yang kau yakin salah. Insya Allah, saatnya kelak kau ajan paham. Beranilah nak,.. agar layak kau jadi anakku.
Lutfiatun Nisa, cinta ayah,..
Pendidikan itu proses belajar. Tak sekedar perubahan dari tidak tahu menjadi tahu. Tapi lebih dari itu, pendidikan adalah proses mu menjadi manusia yang lebih baik. Ayah lihat, kau tak juga paham. Pi,.. yang membedakan mereka yang berpendidikan dan tidak adalah pada kemampuannya menahan diri. Tahu japan harus bicara, kapan diam. Paham kapan harus bergerak, kapan diam. Tahu kapan harus bertindak lugas-tegas, kapan harus lemah-lembut. Tahu kaoan harus marah, kapan memaafkan. Nak,.. buku-bukumu harusnya membentuk upi menjadi pribadi yang makin kaya. Kaya kebijaksanaan, yang telah orang tulis lewat buku yang kau baca. Jika kau tak berubah setiap selesai selembar buku ka baca, sunggu kesia-siaan. Membacalah terus,.. dan jadilah bijaksana.
Salsabila Shafa Adzra
IQ tinggi itu bisa jadi sia-sia. Proses pemecahan masalah itu butuh waktu ca. Sepintar apapun! Maka, apakah tak lebih cepat jika kita membaca penyelesaian masalah yang telah orang tulis. Kamu tinggal membuat penyesuaian dengan tempat dan kekhasan masalahmu. Jauh lebih cepat,.. itulah gunanya membaca. Apa yang teh Mega bilang tentang kenapa kau satu-satunya diantara kita yang tak pakai kaca mata, dan tanggapan bi Opie,.. mungkin ada benarnya "bagaimana matamu bisa rusak karena membaca sambil tiduran, da cada mah membaca sambil bangun saja jarang?" Seperti sarkastik ca,.. tapi ada benarnya. Jadi,.. andai saja IQ caca yang tinggi itu digabung dengan kemampuan membaca yang baik. Alangkah akan jadi hebatnya caca kan? Membaca lah ca,.. membaca.
Chareen cantik,..
Nazwa kesayangan ayah,..
Pendidikan, sekolah,.. itu nak,.. adalah jalan masa depan. Kecantikan itu senjata nak,.. tapi,.. jamanmu nak. Perempuan itu seksi justru ketika mereka bicara, dan ketika bicara itu sanggup nyambung dengan lawan bicaranya. Perempuan cantik yang ngga nyambung lebih bikin stress dari pada perempuan ngga cantik yang ngga nyambung.

Anak-anak Matahariku, kebanggan ayah
Mulai esok yang tak lama lagi itu,.. kita ajan bersama lagi,.. bertarung menaklukan dunia. Ayah percaya kalian adalah anak yang hebat. Yang yakin betul tahu caranya menjadi perempuan terhormat. Perlakukanlah dirimu dengan hormat,.. maka orangpun ajan melakukan hal yang sama padamu.
Peluk cium ayah,.. ayah sayang,...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar