Sabtu, 08 Juni 2013

Kecanduan Terhadap Chaos

Akhir-akhir ini abah lagi iseng merhatiin orang: dijalanan, dikantor, dikampus, dipasar, dst. Ternyata abah menemukan pola yang relatif sama, tanpa memandang status, latar belakang budaya maupun latar belakang pendidikan. Diantara indikasi orang-orang yang "menyebalkan" adalah adanya jenis orang yang kecanduan terhadap chaos, terhadap kekacauan. Walaupun tampak aneh, jangan salah lho.. orang model ini ada dan berseliweran disekitar kita.
Ada 3 jenis orang yang addiction terhadap Chaos:
1. Hard Addiction (kecanduan jenis tertinggi), jenis yang ini adalah orang yang sangat menyukai-mencintai kekacauan. Orang ini anti kedamaian, tidak mampu berada dalam situasi yang tenang. Jenis manusia model ini juga ada dua jenis: ada yang sekedar sangat-sangat mencintai kekacauan (saking cintanya dia bisa tertawa senang dalam kekacauan, jenis kegilaan yang patut segera diobati). Dan jenis kedua adalah jenis yang jika tidak ada kekacauan dia mampu membuat kekacauan. Dalam bahasa sunda biasa disebut "otel" atau "ngalonyeng" jenis orang menyebalkan ini adalah jenis yang malah suka memancing-mancing orang agar terlibat dalam kekacauan yang dia ciptakan.
2. Mid Addiction, jenis ini abah sebut sebagai Kepo-man (orang yang suka kepengen tahu urusan orang, biasanya lajim sekali suka bergosip). Jenis orang menyebalkan yang senang mengorek-ngorek kejelekan orang lain. Jenis orang ini mampu memanipulasi dirinya dengan mengatakan bahwa dia sedang prihatin dengan kekacauan yang diderita oleh temannya. Padahal yang benar dia sedang menikmati kekacauan yang sedang dialamai temanya itu! Kalau mah iyah prihatin, kenapa ngga langsung mengulurkan tangan membantu? Kan kalau sekedar omdo mah (omong doang) semua orang juga bisa
3. Soft Addiction, jenis ini mah biasanya dilakukan oleh orang-orang menyebalkan yang mencandu kekacauan hanya karena dia terlahir secara genetik memang suka kekacauan atau bisa juga karena memang belum dewasa, belum cukup pintar. Nah jenis orang menyebalkan yang ini biasanya patut kita kasihani, karena biasanya mereka tidak sadar bahwa dia menyebalkan. Perbedaanya tipis sebenarnya antara mereka yg hard dan soft ini, perbedaan kentaranya kalau yang hard, mereka ini sadar-sesadar-sadarnya bahwa mereka menyebalkan! Sedangkan yang terakhir ini, mereka biasanya lebih banyak dari kelompok orang yang menjadi pribadi yang menyebalkan karena masih muda, belum cukup dewasa untuk memahami caranya menjadi pribadi yang tidak menyebalkan.
Berbeda dengan jenis ke-1 dan ke-2, jenis yang ke-3 ini tidak perlu serta merta di jauhi, yah layani seperlunya saja. Lama-lama, kelompok soft ini akan kena batunya ketika kemudian sadar bahwa society menjauhi mereka dan menjadi orang yang dianggap angin lalu dengan sendirinya.
Sedangkan yang jenis ke-1 dan ke-2 abah saranin sih, jauhi saja. Jenis ini selain merupakan penyakit menular, juga bikin kita jadi cape karena mesti mikirin prilaku mereka yang menyebalkan ini. Trus ngapain kita urusin? yah, bukan berarti harus over active juga sih. Hmm.. tampaknya lebih baik eliminir (dihilangkan) secara formal dari lingkup pergaulan kita. Karena selain menguras energi, kita akan banyak kehilangan waktu dan ekses negatif lainnya.


PS:
Kecanduan adalah keadaan ketika tubuh atau pikiran kita sangat menginginkan sesuatu lebih dari kadar normal. Kita disebut pecandu bila kita memiliki ketergantungan fisik dan ketergantungan psikologis terhadap sesuatu. Kecanduan juga bisa dipandang sebagai keterlibatan terus-menerus dengan sesuatu meskipun hal-hal tersebut mengakibatkan konsekuensi negatif. Chaos yang secara matematis digambarkan sebagai berhadapan dengan sifat dari sistem dinamika nonlinear tertentu dalam kondisi tertentu. Walau tidak semua chaos itu negatif, Kekacauan yang memporakporandakan masyarakat hanya salah satu wajah saja dari berjuta wajah chaos, yaitu yang disebut negative chaos – sebuah prinsip chaos yang dicirikan oleh sifat perusakan, destruksi, penghancuran, agresivitas, eksplosi.

Senin, 03 Juni 2013

Memilih Metode?! : Kesalahan Mendasar again...

Ini mah sekedar saran ya... jangan terlalu didengerin :
1. Jangan sekali-kali menentukan metode penelitian "karena Lajimnya seperti itu"; "karena di sini mah budayanya seperti itu" dll dst
2. Jangan menghindari sebuah metode penelitian hanya karena "kata orang susah"; "kata orang harus pinter statsitik" dll dst

Sehingga lucu juga ketika kita menemukan ada sebuah perguruan tinggi yang karya tulis mahasiswanya cuma kuantitatif melulu atau kualitatif melulu.

Sehingga, akan lebih layak jika orang bertanya: "Kenapa menggunakan metode 'anu' kang?", maka kita jawab "karena phenomena yang sedang saya teliti, secara teoritis dan empiris mengharuskan saya untuk menggunakan metode 'anu'".
Kemudian, burudul lah di uraikan alasannya secara sederhana di latar belakang. Sehingga pembaca memiliki gambaran umum. Burudul lah di uraikan di Kajian Literatur, road map penelitian sebelumnya dengan berbagai metoda yang digunakan untuk phenomena yang sama. Dan terakhir, burudullah dijelaskan pada bagian Metodologi, bagai mana prosedur metodologi yang kita pilih itu.

TETAPI! INGAT INI MAH PENTING! TETAPI! Jika dosen-supervisor anda mengatakan anda harus menggunakan metode tertentu, yah karena kita mah kuliah itu terpenjara oleh target waktu selesai. Dan mungkin kemampuan-pengalaman-pengetahuan meneliti yang masih kurang.... Yah ikuti saja keinginan beliau. YANG PENTING KULIAH SELESAI hehe Nah nanti kalau sudah selesai.... eng-ing-eng... pupuklah idealisme, menulis-meneliti sebanyak-banyaknya... bawa ke berbagai seminar tulisan kita teh. Jangan jago kandang atau sekedar berhadapan dengan pembaca yang pasif. Nah, disanalah kita akan diuji dengan lebih pair. Mungkin juga kan pendapat kita yang keukeuh peuteukeuh kita pertahankan selama ini teh ternyata salah? Sebagai pembelajar yang baik, akui! perbaiki, dan menulis lagi!

Salam Hangat,
Abah.Dr-

PS: 

  1. Sebagai gambaran maksudnya memahami prosedur Matematis, bagus kalau ada waktu luang membaca yang berikut. (ngga bener-bener amat sih hahaha tapi yah sekedar jalan menuju paham lah... )http://www.scribd.com/doc/114541815/Prosedur-Matematis-pada-Analisa-Jalur 

  2. Kelemahan menggunakan SPSS semata-mata meng-klak-klik mengikuti prosedur mengakibatkan kita tidak memahami makna dan hasil dari outputnya sehingga ketika kita dihadapkan pada persoalan-persoalan yang di contohkan di http://id.scribd.com/doc/119767550/CONTOH-ANALISIS-FAKTOR-DAN-ANALISIS-JALUR
    kita tidak mampu menjawabnya.
    Jadi alangkah baiknya jika prosedur matematisnya juga dipahami

Minggu, 02 Juni 2013

Nasionalisme Kita


Hari ini, kita tiba-tiba tererek pada perdebatan kuno bahwa "karena kau seorang nasionalis maka kau belum cukup Islami". Pemikiran ini, dalam perjuangan kita sebagai sebuan nation state sangat berbahaya. Saat ini kita sedang dihadapkan pada kenyataan bahwa sumber daya apapun di dunia semakin menipis. Mungkin, hanya sumber daya manusia yang makin berlimpah baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Kita, pada saat ini dihadapkan pada sebuah realita bersama bahwa sumber daya yang hanya tinggal secuil ini akan layak diperebutkan bahkan dengan nyawa dan darah. Pemikiran-pemikiran yang akan merubah kemapanan kita dalam berbangsa-bernegara hanya akan berpotensi melemahkan kekuatan kita! Indonesia itu satu! dan hanya satu-satunya! Tidak ada itu Indonesia yang Islam, yang Kristen, yang Budha, yang Hindu, yang Konghucu... Yang ada hanya Indonesia yang satu saja.

Indonesia, itu tidak dibangun oleh semangat keagamaan, karena kalau kita membangunnya dengan semangat itu, kita akan menjadi negara yang bercerai berai: Orang Melayu yang Islam bisa menganggap saudara Bataknya yang Kristen bukan Saudara! pemikiran macam apa itu? Orang Dayak yang Kristen bisa menganggap saudara Melayunya yang Kristen bukan Saudara! Orang Menado tak akan menganggap orang Makasar Saudara dan seterusnya. Bahkan mungkin kita akan mengenal orang Bali yang Hindu menyatakan kemerdekaan negerinya yang berdaulat karena kehinduannya! Bayangkan betapa kecilnya negeri Batak yang kristen? kita akan menjadi bangsa yang lemah! karena kita tak lagi menjadi bangsa yang kuat-bersatu!

Indonesia kita itu adalah Indonesia yang dibangun oleh semangat persaudaraan, dan sayapun yakin Muhammad Rasulullah juga mengajari kita untuk saling menghargai dengan berbagai jenisnya tetangga kita dalam membangun sebuah negara di Mekah dan Madinah. Dan kita pun di Indonesia begitu adanya. Kita percaya bahwa, Indonesia yang kita bangun itu adalah Indonesia yang beragam. Tapi kita percaya bahwa keberagaman itu adalah kekuatan! bukan kelemahan kita!

Apakah itu berarti kita kurang Islami? Indonesia kita adalah Indonesia yang saling memberi warna. Kesantunan kita sebagai sebuah bangsa membuat kita paham- sepaham-pahamnya, kapan kita berbicara sebagai seorang Muslim dan kapan kita bicara sebagai seorang Indonesia! Ingatlah! kita juga memiliki paham internasionalisme seperti dalam Islam. Internasionalisme kita adalah kepahaman kita dalam upaya menghargai hak setiap bangsa, hak sebagai manusia! Jadi, bagi kita orang Indonesia tak perduli dia yang Islam, yang Kristen, yang Budha, yang Hindu atau siapapun: Kita tak akan pernah berpaling muka, membuat standar ganda dalam menghargai kemanusiaan kita sebagai bangsa Indonesia dan kemanusiaan kita sebagai bagian dari bangsa-bangsa di Dunia.


Selama ini kita paham betul, bahwa tak seorangpun boleh menindas orang lain, sebuah bangsa menindas bangsa lain, sekelompok agama menindas sekelompok agama lain. Kita paham betul bahwa kita sama-sama makhluk  Tuhan, Manusia ciptaan Allah, tak perduli warna kulit, bangsa dan agamanya. Kita orang Indonesia percaya bahwa kita adalah bagian dari persaudaraan dunia. Jadi tak layaklah orang menilai "kelayakan saya sebagai seorang muslim hanya karena semata saya seorang nasionalis" Karena yakinlah pemegang kunci surga itu hanya Allah ta'ala. Maka saudaraku, Tetap banggalah kau sebagai seorang Indonesia, yang nasionalis! Berdampingan dengan kebanggaanmu sebagai seorang Muslim!